Rabu, 21 Oktober 2015

QUIZ KE-3 PEMETAAN

Nama : Nopia Santri Situmeang
NPM : E1I013030]
ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BENGKULU

hayoo guys.. pentingan mana PETA TEMATIK atau PETA LAUT?
Kalau menurut ane nih yah gan, penting dua-duanya tergantung situasi dan kondisi. hehe. :D.
Tapi waktu tadi tadi ane quis ane lebih milih peta tematik. Karena Peta tematik itu lebih khusus ,sedangkan peta laut itu merupakan bagian dari peta tematik.

nah untuk lebih jelasnya lagi guys.. ane bahas disini.. cekidottt !!!

            Peta tematik juga disebut sebagai peta statistik ataupun peta khusus, yaitu peta dengan obyek khusus. Tujuan utamanya adalah untuk secara spesifik mengkomunikasikan konsep dan data. Contoh peta tematik yang biasa digunakan dalam perencanaan termasuk peta kadastral (batas pemilikan), peta zona (yaitu peta rancangan legal penggunaan lahan), peta tata guna lahan, peta kepadatan penduduk, peta kelerengan, peta geologi, peta curah hujan dan peta produktivitas pertanian (Anonim, 1992). Pemilihan sumber data disesuaikan dengan maksud dan tujuan pembuatan peta serta keadaan medan yang dihadapi. Terdapat beberapa sumber data yang digunakan pada pemetaan yaitu dengan pengamatan langsung di lapangan, dengan penginderaan jauh atau dari peta yang sudah ada (base map). Secara khusus, peta pengelolaan hutan berisikan tentang kejelasan pemilikan (batas-batas kadastral maupun administratif), wilayah itu sendiri dan hasil inventarisasi yang menunjukkan unit-unit tegakan yang seragam. Karena kegiatan survey lapangan umumnya sangat mahal, maka peta hutan biasanya digambarkan dari potret udara dengan penafsiran. Kegiatan di lapangan hanya diperlukan untuk pembuktian apakan penafsiran sudah betul atau belum dan juga melengkapi rincian di lapangan yang tidak dapat dilihat secara langsung pada potret (Sumaryono, 1995).
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/
 





         






                                                Contoh   gambar  peta tematik
Peta laut adalah proyeksi bumi atau sebagian muka bumi yang di gambarkan diatas bidang datar dan digunakan untuk berlayar di laut. Peta laut dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dipakai untuk merencanakan suatu pelayaran baik di laut, lepas pantai maupun di perairan umum. Peta laut merupakan salah satu alat bantu navigasi untuk keselamatan pelayaran. Di Indonesia yang berhak menerbitkan peta laut adalah Dinas Hidro-Oseanografi TNI AL. Ditinjau dari fisiknya



Peta laut dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1.     Peta kertas, peta yang dicetak diatas kertas.
2.     Peta Elekronik.

syarat- syarat peta laut :
§  Ø Peta harus konform (sebangun)
§  Ø Loxondorm dapat digambarkan sebagai garis lurus
§  Ø Perbedaan skala sangat kecil
§  Ø Derajat atau janjan, tegak lurus satu sama lain
Bagian bagian peta laut
§  Nomor peta = sudut kiri atas dan sudut kiri bawah diluar garis peta
§  Judul peta = di tempatkan ditempat yang tidak mengganggu alur pelayaran
§  Skala peta = dibawah Judul peta/dibawah satuan kedalaman laut
§  Satuan kedalam peta = sudut kiri atas dan kiri bawah diluar garis peta, biasa dalam metre, fathom, feet.
§  Koreksi peta = kiri bawah peta
§  Penerbit peta = tengah tengah bagian bawah dari peta, tepat diluar garis peta
§  Edisi peta = disamping sebelah kanan dari penerbit peta, diluar garis peta
§  Mawar pedoman/variasi = ditempat yang dilalui kapal, gunanya untuk membantu mengetahui haluan kapal, arah kapal, baringan dan variasi.
§  Region bouyge system = dibawah judul peta, tepat dibawah skala peta.
§  Litang/bujur = kiri dan kanan secara vertikal, atas dan bawah secara horizontal.
Data Informasi yang diberikan oleh peta laut :
§  Bentuk garis pantai (countour)
§  Kedalamam peta
§  Muka surutan
§  Suar, bouy, liading line (suar penuntuh) berikut data datanya
§  Jenis dasar laut, pantai
§  Alur pelayaran, tempat berlabuh, pintu pelabuhan
§  Daratan
§  Informasi peta (No.peta, judul peta, skla peta, koreksi peta, proyeksi peta, peneliti peta, caution/peringatan, edisi peta, satuan kedalaman laut)
§  Bahaya navigasi (Kerangka kapal, karang, gosong, ranjau, kabel bawah laut, pipa bawah laut)


nah, itu dia guys uraian singkat tentang peta tematik dan peta laut.


REFERENSI

https://id.wikipedia.org/wiki/Peta_laut
https://id.wikipedia.org/wiki/Peta_tematik
http://arna.lecturer.pens.ac.id/GIS/08%20-%20Peta%20Tematik.pdf


Kamis, 08 Oktober 2015

Hi guyss.. kenalin nih saya NOPIA SANTRI SITUMEANG mahasiswa semester  5 Ilmu Kelautan Universitas Bengkulu. Mau berbagi sedikit ilmu nih tentang salah satu mata kuliah kami yaitu “Pemetaan Sumberdaya Kelautan”. Semoga bermanfaat  yaa guys.. check this outtttt... !!!!! #ilmukelautan #UniversitasBengkulu

Indonesia merupakan negara kepulauan. Terdapat 17.504 pulau yang berada dalam kawasan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Luas laut Indonesia 5,8 juta Km2 , terdiri dari perairan kepulauan 2,3 juta Km2 , perairan teritorial 0,8 juta Km2 , dan perairan ZEE (zona ekonomi ekslusif) 2,7 juta Km2 . Indonesia memiliki bentang garis pantai yang panjangnya mencapai ± 95.181 Km. Wilayah pesisir dan laut Indonesia memiliki keragaman potensi sumber daya alam yang tinggi dan sangat penting bagi pengembangan sosial, ekonomi, budaya, lingkungan, dan penyangga kedaulatan bangsa.
Potensi sumberdaya alam wilayah pesisir dan laut Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal. Jumlah produksi perikanan Indonesia tahun 2008 hanya mencapai 9,05 juta ton atau hanya 5,16% dari total produksi perikanan dunia, jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan Cina yang total produksi perikanannya mencapai 35,92% dari total produksi perikanan dunia. Potensi lahan budidaya perikanan yang mencakup laut, perairan umum, tambak, kolam, dan sawah mencapai 11,8 juta Ha akan tetapi saat ini pemanfaatannya baru mencapai 1,1 juta Ha (Statistik Kelautan dan Perikanan, 2008).
Belum optimalnya pemanfaatan sumberdaya wilayah pesisir dan laut ini disinyalir sebagai dampak dari belum adanya konsep pengelolaan wilayah pesisir dan laut yang dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan. Saat ini pengelolaan wilayah pesisir dan laut cendrung bersifat eksploitatif dan sektoral. Paradigma dan praktek pembangunan berbagai sektor (pemukiman, perikanan, pelabuhan, obyek wisata dan lain-lain) yang kurang memiliki keterpaduan dalam penataan ruang ini mengakibatkan tekanan terhadap ekosistem wilayah pesisir dan laut tersebut.
 Selain itu masyarakat di wilayah pesisir memiliki keterbatasan dalam pengembangan aksesibilitas sumberdaya alam, informasi, modal, dan kapasitas kelembagaan masyarakat, akibatnya masyarakat kurang optimal dalam memanfaatkan potensi wilayah pesisir dan laut tersebut untuk meningkakan taraf hidupnya.
Kondisi ini diperparah dengan kurangnya kepastian hukum terhadap pengelolaan wilayah pesisir dan laut karena kurangnya dasar hukum dan kebijakan yang mengatur mekanisme administrasi pertanahan/pendaftaran tanah untuk wilayah pesisir dan laut tersebut.
Untuk itu diperlukan diperlukan suatu sistem administrasi pertanahan/pendaftaran tanah untuk wilayah pesisir dan laut. Badan Pertanahan Nasional sebagai lembaga pemerintah non departemen yang mengatur tanah dan pertanahan harus memiliki sistem pengukuran, perpetaan dan pendaftaran hak-hak atas tanah kawasan pesisisr dan laut. Dengan adanya sistem administrasi pertanahan tanah untuk wilayah pesisir dan laut tersebut diharapkan dapat mentransformasi potensi sumberdaya wilayah pesisir dan laut tersebut menjadi modal bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dengan demikian diharapkan konsep pengelolaan wilayah pesisir dan laut dapat dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan serta berbasiskan masyarakat. Dalam dunia kelautan biasanya disebut dengan istilah “PEMETAAN”
Nah, sebelum kita membahas masalah pemetaan kita ketahui dulu apa itu PETA, karena pemetaan ini sangat erat kaitannya dengan pemetaan
PENGERTIAN PETA
Di jaman yang semakin maju ini  peta menjadi alat bantu yang sangat dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan diberbagai bidang, seperti bidang pertanahan, pertanian, perkebunan, industri dan perdagangan, pelayaran, penerbangan, pendidikan, tata ruang wilayah, politik dan keamanan, dan lain-lain. Terlebih untuk peta-peta tematik yang sifatnya lebih khusus dan spesifik, sudah menjadi kebutuhan hampir setiap lembaga, lebih-lebih yang bergerak di bidang perencanaan dan pembangunan suatu wilayah dalam skala lokal, regional, nasional dan internasional.
Pada hakekatnya peta adalah sebuah alat peraga (Sandy, 1986), karena melalui peta seseorang akan dapat menyampaikan sesuatu ide kepada orang lain. Ide tersebut dapat berupa gambaran tentang bentuk-bentuk muka bumi, distribusi penduduk, penggunaan lahan di suatu tempat, kesuburan tanah, kedalaman air laut, penyebaran iklim, dan lain-lain yang terutama berkaitan dengan aspek keruangan (spasial).
Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil dengan menggunakan skala dan digambar di atas bidang datar sebagai kenampakan jika dilihat dari atas dan ditambah dengan tulisan sebagai identitas.
Untuk mempelajari seluk beluk penggambaran permukaan bumi atau peta diperlukan pengetahuan khusus yang mempelajari tentang peta yang dinamakan Kartografi


KLASIFIKASI PETA
1. Berdasarkan skala
§   Peta kadaster,  berskla 1 : 100 –  1 : 5.000
§  Peta skala besar,  berskala  1 : >5.000 –  1 :  250.000
§  Peta skala sedang, berskala 1 : >250.000 –  1 : 500.00
§  Peta skala kecil, beskala  1 : > 500.000 –  1 : 1.000.000
§  Peta geografi, berskla  1 : > 1.000.000
2. Berdasarkan Isinya
§  Peta umum : peta yang menggambarkan segala sesuatu yang ada dalam suatu daerah yang dipetakan. Contoh : peta topografi, peta chorografi, peta dunia
§  Peta khusus/ tematik : peta yang hanya menggambarkan kenampakan tertentu saja atau menggambarkan satu aspek saja. Contoh peta kepadatan penduduk, peta geologi, peta navigasi, peta pariwisata, peta kontur dll 
3.  Berdasarkan bentuk
§  Peta foto : yang dihasilkan dari mosaik foto udara/ortofoto yang dilengkapi garis kontur, nama, dan legenda.
§  Peta garis : peta yang menyajikan detail alam dan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan. Misal: peta rupa bumi (topografi), peta tematik.
KOMPONEN-KOMPONEN PETA
Ada 2 komponen dasar dari peta yaitu lokasi dan atribut. Tapi berikut saya jelaskan komponen-komponen lebih detail lagi dari peta tersebut.
 a.      Judul Peta
Judul peta mencerminkan isi dan tipe peta. Judul biasanya dicantumkan di bagian atas  peta dengan huruf besar. Fungsi judul adalah menunjukkan daerah yang digambarkan oleh peta tersebut.
b.      Orientasi Peta/ Penunjuk Arah
Merupakan gambar penunjuk arah mata angin, pada umumnya peta berorientasi Utara, diletakkan di sudut kanan atas atau tempat lain yang kosong  
c.       Skala
Skala adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dengan jarak yang sebenarnya di permukaan bumi. Secara umum skala dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
1)      Skala angka/numerik
Skala yang berupa angka-angka. Misalnya skala peta  1: 200.000, skala peta 1 : 1.000.000 dan sebagainya
2)      Skala Garis/Grafik
Skala yang ditunjukkan dengan membuat garis linier dengan membuat perbandingan pada setiap ruasnya.
Contoh
0                1                   2                   3
3) Skala kalimat/verbal
Skala Yang menggunakan kalimat baku sebagai pentunjuk skala. Jenis skala ini banyak dipakai di Eropa yang biasanya menggunakan satuan inchi dan mil.
Contoh : One Inch to two miles
1.      d.      Legenda/keterangan
Legenda adalah keterangan yang penting yang memberikan keterangan dan penjelasan tentang simbol-simbol yang terdapat pada peta.
1.      e.       Garis koordinat astronomi
Garis ini diperlukan untuk mengetahui letak astronomi suatu tempat. Biasanya terdiri dari garis bujur dan garis lintang yang dituliskan di tepi peta dengan menujukkan berapa derajat, berapa menit dan berpa detik.
1.      f.       Lattering/tata tulis
Adalah tata tulis tulisan dan angka. Secara umum penulisan suatu obyek pada obyek daratan ditulis dengan huruf tegak, sedangkan simbol obyek perairan ditulis dengan huruf miring.
1.      g.      Sumber dan Tahun pembuatan
Sumber peta sangat penting, terutama untuk peta thematik. Sedangkan tahun pembuatan sangat penting mengingat ada tidaknya obyek pada waktu pembuatan sekarang ataua kemudian ahri akan berubah baik medan yang alami maupun medan buatan

h.      Inset
Inset adalah peta kecil yang berfungsi memberikan tekanan atau penjelasan pada peta utama. Sehingga akan memperjelas dan mempertajam informasi peta utama.
1.      i.        Garis tepi
Berfungsi mempermudah dalam membuat peta. Biasanya dibuat rangkap dua
1.      j.        Tata warna
Tata warna sangat penting jika peta yang dibuat adalah peta berwarna. Fungsi warna  adalah sebagai berikut :
1)      membedakan tinggi rendahnya suatu daerah dan kedalaman laut
2)      memberikan kualitas dan kuantitas peta
3)      keindahan ( estetika)
1.      k.      simbol
Simbol adalah tanda atau lambang yang mewakili obyek di permukaan bumi yang terdapa pada peta. Mengingat pentingnya materi ini, maka simbol disajikan pada bagian tersendiri sebagai berikut.
Peta dianggap baik dan benar (Sandy ,1986:1-2) setidaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut:ü  peta tidak boleh ‘membingungkan’ü  mudah dipahami atau dimengerti, sehingga tidak boleh serumit kenampakan aslinyaü  menggambarkan cukup teliti sesuai temanyaü  indah dipandangAgar peta tidak membingungkan bagi para pengguna, maka peta harus dilengkapi dengan: legenda/keterangan, skala peta, judul peta, inset peta.Agarpeta mudah dimengerti/ditanggkap maknanya  oleh pengguna peta, maka peta harus menggunakan: tata warna, simbol, proyeksi peta.  Sedangkan dalam aspek ketelitian peta sangat terkait dengan tujuan peta dan jenis peta serta skala peta yang akan dibuat.
Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta
Fungsi:
§  Menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain di permukaan bumi).
§  Memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan bumi).
§  Memperlihatkan bentuk (benua, negara, provinsi, gunung, lembah, dll).
§  Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari suatu daerah dan menyajikan di atas peta, melalui media simbol.
Tujuan pembuatan peta
§  Untuk komunikasi informasi ruang
§  Untuk menyimpan informasi
§  Untuk membantu pekerjaan: konstruksi jalan, navigasi, perencanaan, media pembelajaran.
§  Untuk membantu dalam suatu desain, misal: desain tata ruang wilayah, jalan, dll.
§  Untuk analisis data spatial, misal: perhitungan volume, evaluasi lahan, dll.

Apa itu pemetaan??
            Pemetaan adalah : Proses pengukuran ,perhitungan dan penggambaran permukaan bumi dengan  menggunakan cara atau metode tertentu sehingga didapatkan hasil berupa Softcopy dan Hardcopy .Sedangkan Peta adalah :Suatu penyajian  atau gambaran unsur –unsur kenampakan nyata yang dipilih dipermukaan bumi  atau benda angkasa atau kenampakan yang abstrak dipermukaan bumi  yang digambarkan dalam bidang datar dan diperkecil dengan skala.. ( ICA : International Cartograp Asoiciation ).



TUJUAN PEMETAAN
·         Memberikan atau menyediakan informasi mengenai letak suatu lokasi atau wilayah tanpa harus turun lansung meninjau lokasi tersebut.
·         Mempermudah pekerjaan kita dalam mensurvey suatu wilayah atau kawasan.
·         Mengetahui perubahan luasan dari suatu wilayah


Referensi:
PEMANFAATAN SURVAI DAN PEMETAAN LAUT DALAM RANGKA MENGOPTIMALISASIKAN PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN LAUT INDONESIA Oleh: Pauri Yanto, SP & Adnan Fabiandi, ST. (Kelompok 1)